Sistem Sosialis Perekonomian Rakyat
Ciri-ciri Pokok Dasar Produksi Materil dalam SosialismeDasar produksi materil dalam sosialisme ialah produksi besar secara maksimal dalam segala cabang perekonomian yang berdasarkan teknik yang semaju-majunya dan kerja yang bebas dari pemerasan dan penghisapan. Dibandingkan dengan kapitalisme, produksi dalam sosialisme menggunakan teknik yang lebih tinggi, yang satu berhubungan dengan yang lain dalam suatu kesatuan dalam seluruh Negara dan dibentuk atas dasar milik masyarakat atas alat-alat produksi serta perkembangannya diatur menurut rencana tertentu dalam keseluruhannya untuk kepentingan seluruh masyarakat, hingga tidak terbentur kepada rintangan-rintangan yang terdapat dalam kapitalisme yang berdasarkan milik pribadi atas alat-alat produksi.
Produksi sosialis adalah suatu pemusatan
produksi yang terbesar dengan menggunakan mekanisme yang tertinggi dalam dunia.
Dalam masyarakat kapitalis mesin-mesin digunakan sebagai alat penghisapan dan
pemerasan terhadap Rakyat pekerja dan hanya dimasukan ke dalam produksi, jika
memperbesar keuntungan kaum kapitalis dan mengurangi upah kaum pekerja.
Penggunaan mesin dalam masyarakat sosialis ditujukan untuk menghemat kerja dan
untuk meringankan pekerjaan dalam segala bidang perekonomian dan untuk
mempertinggi kesejahteraan Rakyat. Karenanya dalam masyarakat sosialis tidak
ada pengangguran, mesin tidak dapat menjadi saingan kaum pekerja, bahkan
memberi jasa sebesar-besarnya kepada kaum pekerja. Dibandingkan dengan dalam
kapitalisme penggunaan mesin dalam sosialisme mendapatkan lapangan yang luas
sekali.
Likuidasi milik pribadi atas alat-alat
produksi mengandung akibat, bahwa semua hasil ilmu pengetahuan dan teknik dalam
sosialisme menjadi milik bersama seluruh masyarakat. Dalam perekonomian
sosialis tidak mungkin ada terjadi menghentikan kemajuan teknik dengan sengaja,
tetapi dalam sosialisme cara ini digunakan sebagai suatu metode oleh kaum
kapitalis monopoli untuk kepentingan sendiri guna mendapatkan keuntungan yang
lebih besar. Produksi sosialis yang berkewajiban mencukupi keperluan masyarakat
seluruhnya, menghendaki suatu perkembangan dan penyempurnaan bidang teknik
dengan tak putus-putus: caranya ialah senatiasa mengganti alat-alat teknik yang
lama dengan yang baru dan mengganti yang baru dengan yang terbaru. Dengan
demikian timbullah suatu keharusan adanya penanaman-penanaman modal yang besar
sekali dalam perekonomian Rakyat. Dengan adanya pemusatan alat-alat produksi
dan akumulasi perekonomian yang terpenting didalam tangannya, Negara sosialis
dapat membuat penanaman modal dalam segala cabang produksi. Berbeda dengan
dalam kapitalisme, kemajuan teknik dalam sosialisme tidak terhambat oleh beban
teknik yang lama. Dengan demikian sosialisme dapat menjamin bahwa teknik mesin
modern dalam segala cabang produksi dilaksanakan dengan konsekuen, juga dalam
bidang pertanian. Sebaliknya dalam masyarakat kapitalis, terutama dalam
masyarakat negeri-negeri yang menjadi jajahan kapitalisme bidang pertanian dan
beberapa cabang perekonomian masih berdasarkan atas pekerjaan perorangan.
Dalam sosialisme kedudukan kaum pekerja
berubah sama sekali sampai kepada dasarnya. Kaum pekerja bukan lagi buruh yang
terhisap dan terperas, yang hanya menerima upah sekedar agar tidak mati
kelaparan. Seluruh rakyat pekerja dibebaskan dari penghisapan dan pemerasan;
kaum pekerja perindustrian, kaum tani kolektif dan kaum cendekiawan pembela
rakyat adalah unsur-unsur pokok yang menjadi dasar kehidupan masyarakat
sosialis. Seluruh kaum pekerja bekerja untuk dirinya sendiri dan untuk
masyarakat, tidak untuk kepentingan kaum penghisap dan kaum pemeras; itulah
sebabnya, maka kaum pekerja berkepentingan sekali akan penyempurnaan produksi
atas dasar penggunaan yang sebaik-baiknya alat-alat teknik yang ada.
Bersamaan dengan itu tingkat kualifikasi
teknik kaum pekerja menjadi naik, yang menambah kegiatan ciptanya dalam
kemajuan produksi dan penemuan baru alat-alat dan perkakas kerja. Kaum pekerja,
kaum tani kolektif dan kaum cendekiawan pembela rakyat tidak sedikit memberikan
bantuannya dalam kemajuan teknik, dalam menemukan norma-norma baru dalam bidang
teknik. Dengan demikian pula dalam sosialisme dapat terjamin suatu perkembangan
yang cepat dan tak putus-putus dari pada tenaga produktif.
Perindustrian Sosialisme
Perindustrian sosialis menunjuk suatu
perindustrian yang dipusatkan dan yang menggunakan teknik yang semaju-majunya
yang dipersatukan atas dasar milik masyarakat atas alat-alat produksi dalam
rangka seluruh negeri. Perindustrian sosialis memimpin seluruh perekonomian
rakyat; segala cabang perekonomian rakyat diperlengkapinya dengan mesin-mesin
modern. Semua ini dapat di capai dengan perkembangan produksi dengan alat-alat
produksi yang cepat dan tingkat pemajuan pembuatan mesin yang tinggi.
Perindustrian berat adalah dasar pokok sosialis.
Mengingat, bahwa jumlah perekonomian hidup
rakyat akan bertambah, maka peranan perindustrian sungguh penting sekali.
Cabang-cabang perindustrian ringan dan perindustrian makanan yang paling
diperlengkapi dengan alat-alat terbaru dari tahun pertahun mempertinggi
produksi barang keperluan hidup Rakyat. Pemusat produksi menghasilkan dengan
teratur menurut rancana dan berjalan dengan baik untuk kepentingan seluruh
masyarakat. Sebaliknya dalam kapitalisme pemusatan berjalan dengan spontan
dengan sendirinya, tidak teratur dan rencana, anarkistis, dan biasanya langsung
diikuti dengan kehancuran dan keruntuhan perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah yang menjadi mangsa daripada kekuasaan kapitalis monopoli.
Suatu perkembangan lanjut dalam perekonomian
sosialis ialah adanya kombinasi dalam produksi. Kombinasi ini memungkinkan
penggunaan bahan-bahan mentah dan bahan-bahan bakar dengan lebih baik dan lebih
effesien, mengurangi biaya-biaya tansport dan mempercepat proses produksi.
Pemusatan produksi yang telah maju membawa pula timbulnya spesialisasi dalam
perindustrian. Spesialisasi dalam perindustrian berarti orientasi perusahaan
atas pembuatan suatu hasil tertentu, bagian-bagiannya dan bagian-bagian
daripada bagian atau atas pelaksanaan masing-masing cara penyelesaiannya pada
pembuatan hasil itu. Spesialisasi menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan
dengan teratur kebaikan-kebaikan dan keuntungan-keuntungan yang ada pada
pembagian kerja antara perusahaan-perusahaan. Dengan spesialisasi ini akan
timbul kemungkinan dipergunakannya perlengkapan-perlengkapan dan mesin-mesin
dengan sebaik-baiknya hingga memberikan hasil
sebesar-besarnya serta dilakukannya dengan luas standarisasi dan berjalan untuk produksi secara besar-besaran, hingga dengan demikian dapatlah terjamin suatu kenaikan produktifitas kerja yang setinggi-tingginya.
sebesar-besarnya serta dilakukannya dengan luas standarisasi dan berjalan untuk produksi secara besar-besaran, hingga dengan demikian dapatlah terjamin suatu kenaikan produktifitas kerja yang setinggi-tingginya.
Dengan adanya kemajuan dan pembuatan
perlengkapan-perlengkapan dan mesin-mesin baru dalam teknik perindustrian, akan
bertambah pula perusahaan-perusahaan perindustrian, yang menyebabkan kenaikan
jumlah serta kenaikan kecakapan teknik kaum pekerja. Sebaliknya dalam
kapitalisme, peggunaan dan kemajuan mesin-mesin pada umumnya mengakibatkan
pengangguran dan menurunnya kualifikasi sebagian
besar kaum pekerja.
besar kaum pekerja.
Untuk menghubungkan semua cabang dan daerah
perekonomian didalam negeri yang merupakan suatu kesatuan perekonomian,
alat-alat perhubungan penting sekali kedudukannya dalam produksi dan distribusi
barang-barang materil. Dalam perekonomian sosialis yang berdasarkan atas suatu
perencanaan, alat-alat perhubungan mendapatkan arti yang besar sekali, karena
jalannya perekonomian amat cepat dan hubungan antara cabang-cabang perekonomian
sangat luas pula. Pemusatan segala alat-alat perhubungan (darat, sungai, laut
dan udara) dalam tangan masyarakat meniadakan persaingan antara macam-macam
bentuk-bentuk perusahaan-perusahaan perhubungan dan memungkinkan diadakannya
koordinasi dalam segala pekerjaan. Sistem perhubungan dalam sosialisme yang
merupakan suatu kesatuan didasarkan atas hasil-hasil terbaru dalam teknik
transport, penggunaan seluas-luasnya alat-alat perhubungan yang berkualitas
tinggi dan bentuknya terbaru, mekanisasi kerja menaikan dan membongkar barang,
penyempurnaan perekonomian jarak jauh dan sebagainya.
Pertanian Sosialis
Dalam kapitalisme perekonomian kaum tani
terpecah belah dalam perusahaan-perusahaan pertanian kecil, sedangkan sebagian
besar tanah berada dalam kekuasaan kaum kapitalis yang menjadikannya
perusahaan-perusahaan perkebunan besar. Dalam sosialisme perkebunan-perkebunan
besar harus menjadi milik Negara yang hasilnya diperuntukan bagi kepentingan
seluruh masyarakat. Adalah suatu kesalahan besar jika dalam sosialisme juga
pertanian Rakyat yang terpecah belah itu dirampas pula oleh Negara. Bahkan
Negara harus mengatur tanah milik Rakyat dan membatasinya dalam maksimum dan
minimumnya. Dalam minimum hingga tidak ada Rakyat tani lagi yang hidup dalam
kekurangan, tetapi dapat menempuh kehidupan yang layak bagi kemanusiaan; dalam
maksimum hingga tidak orang lagi yang hidup dalam kemewahan yang
berlimpah-limpah dari pada hasil tanah dengan sama sekali tidak mengeluarkan
tenaga sedikitpun, sedangkan yang nyata-nyata membanting tulang dipaksa hidup
dalam kesengsaraan.
Perusahaan kolektif pertanian Rakyat dan
perusahaan pertanian Negara yang berbentuk perkebunan-perkebunan Negara adalah
dasar perekonomian pertanian sosialis. Bentuk-bentuk ini memudahkan adanya
pemusatan-pemusatan dan mekanisasi dalam seluruh perusahaan pertanian. Demikian
pula hubungan antara pertanian dan perindustrian dapat diatur dengan
sebaik-baiknya. Dalam perkebunan-perkebunan besar dapat dipergunakan alat-alat
teknik baru sebagai umpama dalam perusahaan-perusahan gula, teh ,kopi, karet,
tembakau, penanaman kapas dengan pemintalan dan pertenunannya dan sebagainya.
Traktor-traktor dan mesin-mesin serta perkakas pertanian lainnya akan
mempermudah dan mempecepat jalannya pekerjaan dalam pertanian.
Dengan adanya perombakan bidang pertanian
secara sosialis, cara-cara tradisional dalam pertanian yang tidak sesuai lagi
dengan jamannya dapat dilenyapkan dan diganti dengan sistem pertanian yang
baru. Garis-garis pokok yang baru ini, ialah:
1. pemakaian seluas-luasnya alat-alat teknik
yang terbaru serta hasil-hasil ilmu pengetahuan pertanian yang termaju;
2. penggunaan cara penanaman yang
sebaik-baiknya dengan mengutamakan penanaman bahan-bahan makanan, sayur-mayur,
dan tanaman perkebunan yang seluas-luasnya;
3. pemakaian pupuk buatan dan pupuk organik.
4. pembukaan tanah-tanah yang masih kosong,
pengeringan rawa-rawa dan sebagainya.
Suatu pimpinan yang baik dari pada perusahaan
sosialis akan meniadakan universalisme perekonomian petani kecil yang hanya
beberapa bidang menghasilkan untuk keperluan sendiri; demikian pula tidak
memungkinkan adanya pertumbuhan sepihak perusahaan-perusahaan kapitalis, yang
pada umumnya menjalankan spesialisasi dalam suatu penanaman bahan
tertentu(monokultur). Spesialisasi dalam perusahaan-perusahan pertanian
sosialis menunjukan bahwa sesuai dengan syarat-syarat alam dan syarat
keekonomian suatu daerah dengan teratur berencana didirikan dan diperkembangkan
suatu cabang pokok perekonomian pertanian dan disampingnya cabang-cabang
pelengkapnya. Dengan demikian spesialisasi tidak menutup perkembangan suatu
perusahaan yang banyak cabang-cabangnya asalkan cabang-cabang pokok dan
cabang-cabang pelengkapnya dikoordinasi dengan baik, bahkan memajukannya. Suatu
keuntungan besar dalam perekonomian sosialis ialah bahwa perusahaan-perusahaan
yang komplek dan bercabang-cabang mempunyai kemungkinan besar sekali untuk berkembang
dengan baik dan mengatur tenaga kerja dengan produktif.
Penggabungan perusahaan-perusahaan pertanian
dengan melengkapinya dengan alat-alat teknik yang baru memerlukan pendidikan
tenaga-tenaga ahli yang menguasai teknik dan ilmu pengetahuan pertanian yang
baru dan maju. Dengan demikian hasil tanah tiap hektarnya akan bertambah,
produktifitas peternakan akan naik serta perkembangan seluruh produksi
pertanian akan semakin luas.
Jalannya Kemajuan Teknik dalam Sosialisme
Garis-garis besar kemajuan teknik dalam
sosialisme, ialah:
A. Mekanisasi dan Otomatisasi Produksi. Mekanisme
berarti penggantian tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin. Adalah suatu
keharusan keekonomian dalam sosialisme untuk menjalankan mekanisasi dengan
konsekuen dalam proses produksi. Kenaikan produksi yang cepat dan tepat hanya
dapat dijamin dengan penyempurnaan teknik yang teratur dan mekanisasi proses
kerja dalam segala lapangan perekonomian. Mekanisasi proses kerja adalah tenaga
yang menentukan dan tanpa adanya mekanisasi tidak mungkin dapat dijamin tempo
produksi yang tinggi yang seluasnya produksi dengan cepat. Dalam sosialisme
mekanisasi penuh terus-menerus mendapat kemajuan yang luas. Mekanisasi penuh
ialah mekanisasi semua tingkat proses produksi yang berhubungan satu dengan yang
lain, tingkat pokok maupun tingkat cabang; dasarnya ialah suatu permesinan yang
lengkap dan tertutup dan meliputi seluruh produksi. Dalam sistem mekanisasi
penuh satu mesin melengkapi yang lain, hingga kekurangan-kekurangan dalam
mekanisasi biasa yang dapat dikesampingkan.
Tingkat tertinggi mekanisasi adalah
otomatisasi, artinya penggunaan mesin-mesin otomatis dengan pengemudian
sendiri. Rapat sekali hubungannya dengan otomatisasi ialah telemekanik, ialah
pengemudian dan pengawasan kerja dengan mesin-mesin dan alat-alat dari tempat
yang jauh. Sistem mesin dalam keseluruhannya yang meliputi seluruh proses
produksi dengan pengemudian sendiri disebut sistem mesin otomatik Pada semua
sistem mesin otomatik semua produksi yang diperlukan untuk mengerjakan bahan
mentah hingga menjadi barang jadi dilakukan tanpa bantuan kerja manusia; yang
diperlukan cukup hanya pengawasan seorang tenaga kerja saja. Mekanisasi
produksi dalam tingkatnya yang tinggi, dalam sosialisme adalah dasar untuk
kenaikan cepat produktifitas kerja, dasar untuk mendekatkan kerja jasmaniah
dengan kerja rohaniah.
B. Elektrifikasi Perekonomian Rakyat. Perombakan semua cabang perekonomian sampai kepada produksi
besar dengan menggunakan mesin dan menjalankan mekanisasi dalam proses produksi
yang konsekwen, rapat sekali hubungannya dengan elektrifikasi(penggunaan tenaga
listrik). Tenaga listrik adalah dasar teknik produksi besar modern. Sosialisme
memberi jaminan untuk penggunaan tenaga listrik secara teratur menurut rencana
dalam semua cabang perekonomian Rakyat. Sifat khas dalam sosialisme untuk
elektrifikasi , ialah:
1. pemusatan pembangkitan tenaga dan
kosentrasi kapasitas pada pembangunan-pembangunan tenaga listrik yang besar,
pembangunan cepat kawat-kawat aliran tinggi yang mempersatukan bangunan-bangunan
tenaga yang berdiri sendiri-sendiri menjadi suatu sistem yang besar untuk satu
daerah atau lebih, dengan tujuan untuk mencapai suatu kesatuan sistem
perhubungan aliran bagi seluruh negeri atau daerah bagian negeri yang
seluas-luasnya;
2. pembangunan bangunan-bangunan pembangkit
tenaga listrik yang menggunakan tenaga air, yang diperkembangkan atas dasar
yang luas dan yang penaikan bagian-bagiannya diatur dengan pembangkitan tenaga
seluruhnya, yang merupakan suatu faktor yang penting sekali untuk penaikan
neraca tenaga listrik didalam negeri.
Elektrifikasi perindustrian merubah cara
bekerja pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan lainnya. Mesin-mesin penggerak dan
alat transmisinya yang rumit hampir dalam semua bagian perusahaan diganti
dengan satu mesin penggerak listrik. Elektrifikasi mesin-mesin kerja adalah
dasar tenaga yang diperlukan dalam mekanisasi, mekanisasi penuh dan otomatisasi
serta telemekanik dalam produksi. Penggunaan tenaga listrik menimbulkan
cabang-cabang perindustrian baru sebagai elektrometallurgi baja besi dan baja
bukan besi, elektrokimia dan cara-cara baru dalam pengolahan baja.
C. Penggunaan Seluas-luasnya Ilmu Kimia dalam
Produksi. Kemajuan teknik modern juga tampak pada senantiasa adanya
kemajuan dalam ilmu kimia dan penggunaan cara bekerja menurut ilmu kimia. Cara
bekerja menurut ilmu kimia mempercepat proses produksi, menjamin terpakainya
bahan-bahan mentah dengan sebaik-baiknya dan membuka kesempatan untuk menemukan
bahan-bahan dan jenis materiil baru. Produksi modern yang menggunakan ilmu
kimia pada umumnya diotomatisasikan dan berjalan kontinu, dalam aparatur
lengkap dengan pengawasan dan pengemudian otomatis, tanpa ikutnya seseorangpun
dengan langsung. Pemakaian hasil kimia adalah suatu syarat penting untuk
kenaikan hasil tiap hektar dalam bidang pertanian. Produksi bahan makanan
dengan hasil yang besar berhubungan rapat sekali dengan penggunaan hasil-hasil
kimia dalam bidang pertanian.
Pembagian Daerah dalam Produksi Sosialis
Dalam sosialisme diadakan pembagian daerah
produksi dan sistem perhubungan baru dari pada cabang-cabang produksi dan
daerah-daerah produksi didalam negeri. Dalam masyarakat kapitalis akibat dari
pada hasrat untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya dan adanya persaingan
antara produsen-produsen kapitalis ialah adanya pembagian daerah produksi yang
tidak merata dan tidak rasionil. Produksi dikonsentrasikan dibeberapa tempat
pusat, sedangkan daerah yang luas, terutama daerah-daerah jajahan, terkutuk
dalam keterbelakangan dalam bidang perindustrian.
Sosialisme membuat pembagian dearah produksi
dengan teratur menurut rencana, dengan tujuan guna mempertinggi produktifitas
kerja, memperkuat kekuasaan Negara dan menaikan kesejahteraan kehidupan seluruh
Rakyat pekerja. Pembagian daerah produksi dalam sosialisme berdasar atas
asas-asas sebagai berikut:
1. Sedapat mungkin mendekatkan produksi
dengan sumber-sumber bahan-bahan mentah dan dengan daerah-daerah pemakai hasil-hasil
perindustrian dan pertanian. Suatu pembagian daerah atas dasar ini memberi
kemungkinan, digunakannya lebih baik sumber-sumber alam dan dihindarinya
cara-cara pengangkutan yang tidak rasional; dengan itu dapat dihemat banyak
tenaga kerja dan dapat dipercepat jalannya produksi.
2. Menghilangkan ketidaksamaan keekonomian
diantara suku-suku bangsa, menaikan dengan cepat perekonomian daerah yang masih
terbelakang; asas ini adalah dasar materil untuk memperkuat persatuan bangsa.
3. Pembagian kerja teritorial (menurut
wilayah) dengan teratur menurut rencana antara daerah-daerah perekonomian pada
perkembangan perekonomian yang komplek (yang meliputi banyak bidang) sesuatu
wilayah dengan memperhatikan syarat-syarat alam dan keadaan-keadaan khusus
untuk mencapai keadaan keekonomian, guna menghasilkan barang-barang
perindustrian dan pertanian tertentu. Perkembangan daerah pertanian yang
komplek, dengan memperhatikan keperluan-keperluannya akan bahan-bahan bakar,
bahan-bahan bangunan, produksi secara besar-besaran perindustrian ringan dan
bahan-bahan makanan, banyak sekali mengurangi pengangkutan jarak jauh yang
tidak rasional dan membantu mobilisasi sumber-sumber bahan mentah yang terdapat
dalam daerah itu.
4. Pembagian daerah perindustrian dengan
teratur menurut rencana yang meliputi seluruh negeri, sehingga terdiri
kota-kota dan pusat-pusat perindustrian yang baru di daerah-daerah pertanian
yang dahulunya terbelakang; ini berarti mendekatkan perindustrian kepada
pertanian, sehingga akan lenyaplah perbedaan-perbedaan hakiki antara kota dan
desa.
5. Memperkuat kemampuan pembelaan negeri;
pengepungan kaum kapitalis imperialis yang mengandung permusuhan mengharuskan
memajukan dengan cepat sekali cabang-cabang perindustrian sebanyak mungkin.
Pada umamnya pembagian daerah produksi dalam
sosialisme berdasarkan pembagian menurut wilayah (rayon). Yang disebut
pembagian menurut wilayah adalah pembagian teratur berencana daerah-daerah
negeri dalam wilayah-wilayah besar yang berdiri sendiri, dan sesuai dengan
keadaan alam dan syarat-syarat keekonomian khusus dalam wilayah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar